• Listing Properti Terbaik di Sumbar

Inilah 9 Tradisi Unik Menjelang Ramadhan dari Tanah Minang

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat di nantikan oleh seluruh umat Islam. Di bulan ini para umat Islam akan berlomba-lomba dalam kebaikan, karena setiap kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan di kali lipatkan, begitu juga jika kita berbuat dosa di bulan Ramadhan.

Mengingat bulan ini sangatlah sakral, maka akan selalu ada tradisi yang berbeda di setiap daerah untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Di Minangkabau, ada beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat ketika menjelang Ramadhan.

Penasaran dengan tradisi Minangkabau dalam menyambut bulan Ramadhan? Mari kita lihat 9 tradisi unik yang dilakukan masyarakat Minang dalam menyambut bulan Ramadhan.


  1. Balimau

Banyak yang berpendapat jika Balimau ini merupakan mandi wajib masyarakat Minang ketika sudah melakukan dosa besar. Salah satu contohnya ketika seseorang melakukan pelecehan seksual, maka seseorang tersebut harus melakukan mandi Balimau agar kembali bersih dari dosa.

Hal ini jelas salah! Karena biar bagaimana pun dosa tetaplah dosa, kita tidak bisa mencuci dosa seperti noda yang tertinggal di sebuah baju. Pengertian Balimau sebenarnya adalah membersihkan kita dari dosa yang tidak di sengaja dan dilakukan ketika akan menghadapi bulan Ramadhan yang harus suci dari setiap kotoran.

Berziarah ke makam keluarga

Foto : tuntunansholat.com
Foto : tuntunansholat.com

 

Tradisi ini mungkin sudah tidak asing untuk mereka yang tinggal di beberapa daerah Indonesia. Tradisi berziarah sebelum bulan Ramadhan merupakan salah satu tradisi yang melekat di masyarakat Minang. Hal ini bertujuan untuk mendoakan mereka-mereka yang sudah meninggal.

 

Biasanya para pengunjung akan membawa bunga, air, dan membaca surat yasin untuk setiap makam keluarga yang akan mereka kunjungi. Tradisi ini juga bisa menjadi ajang perkumpulan keluarga jauh dengan keluarga dekat, sungguh tradisi yang patut di tiru dari masyarakat Minangkabau.

  1. Berkunjung ke makam ulama

Hal ini menjadi tradisi penting masyarakat Minang. Karena biar bagaimana pun ulama lah yang membangun Minangkabau hingga seperti sekarang. Mereka akan berangkat bersama-sama menuju makam, biasanya mereka adalah ibu-ibu pengajian atau santri-santri pasantren Islam yang mengerti tentang makna ulama di kehidupan mereka sehari-hari.

  1. Goro, membersihkan mesjid secara berjamaah
Foto : gwgf.org.my

Memberihkan mesjid biasanya dilakukan oleh marbot (penjaga mesjid) tetapi hal ini berbeda ketika kita akan menuju bulan Ramadhan. Para ulama mesjid akan mengundang seluruh masyarakat agar bergotong royong membersihkan seluruh mesjid. Kemudian di akhir acara akan ada makan-makan dan silaturahmi dengan seluruh masyarakat sekitar.

  1. Maapam
Foto : 4.bp.blogspot.com

Maapam adalah makanan seperti surabi yang berasal dari daerah Minangkabau. Biasanya makanan ini akan disajikan begitu menyambut bulan Ramadhan, jadi kita tidak bisa sembarangan untuk memakan Apam. Apam dibuat dan kemudian dimakan bersama-sama sebagai ucapan rasa syukur menyambut bulan Ramadhan.

  1. Malamang
Foto : suprizaltanjung.wordpress.com

Para masyarakat Minang selalu antusias ketika akan menghadapi bulan Ramadhan. Salah satunya dengan membuat makanan khas Minang yaitu Lamang. Lamang merupakan makanan khas Minang yang berbentuk seperti ketan. Mayarakat Minang biasanya membuat lamang dengan bergotong royong untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Biasanya mereka yang membuat lamang akan memberikan kepada orang yang a�?ditinggikan salangkaha�? terlebih dahulu seperti kepada tetua masyarakat.

  1. Mambantai

Sebagai wujud syukur masyarakat Minang terhadap bulan Ramadhan, mereka biasanya akan melakukan tradisi mambantai. Mambantai merupakan tradisi memotong hewan sapi atau kerbau dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kemudian daging hasil potongan akan di olah untuk dijadikan makanan pembuka pada bulan Ramadhan.

  1. Marandang
Foto : rimanews.com

Kelanjutan dari tradisi mambantai tadi, tradisi marandang adalah tradisi mengolah daging yang akan dijadikan lauk ketika bulan Ramadhan berlangsung. Rendang sendiri merupakan sesuatu yang langka di budaya Minang, karena membuatnya haruslah dengan momen-momen tertentu seperti menyambut bulan ramadhan.

  1. Malam lelang singgang ayam
Foto : dapurresepmasakan.com

Malam lelang singgang ayam merupakan malam tradisi yang dilakukan masyarakat Minangkabau khususnya di daerah Solok Selatan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya di malam ini kita akan disajikan dengan pertunjukan seni dan kemudian dilanjutkan dengan melelang singgang ayam untuk mencari sumbangan pembangunan masjid atau mushala serta untuk kepentingan sosial masyarakat sekitar.

Itulah 9 tradisi Minangkabau yang biasanya akan selalu ada ketika menyambut bulan suci Ramadhan. Apakah kalian masih ingat tradisi apa saja yang ada di daerah kalian ketika akan menghadapi bulan suci Ramadhan? Mari kita berbagi informasi dengan menyebarkan artikel ini melalui media sosial kalian. (takaitu.com).

Related posts

Peduli lingkungan, 40 ribu tukik ditetaskan

Lokasi penetasan tukik yang dikelola Pemuda Peduli Lingkungan di Amping Parak. (Antara Sumbar/Didi...

Continue reading

Potret Kedekatan Bung Hatta dan Ibunda yang Bikin Terharu

    Moch Hatta | Via: wikipedia.com Liputan6.com, Padang -A�Di balik...

Continue reading

Pokdarwis silat tradisi siap dukung pengembangan pariwisata Padang Pariaman

Ilustrasi. (ANTARA TV SUMBAR) Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Kelompok Sadar Wisata...

Continue reading