Mengenal Kopi Khas Ranah Minang, Kopi Tapi Bukan dari Biji Kopi, Penasaran?
Banyak dari kita yang mengenal kopi yang berasal dari biji kopi itu sendiri. Tapi berbeda bila kita berbicara budaya minum kopi masyarakat Minang, mengapa demikian? Karena masyarakat Minang tidak hanya mengkonsumsi biji kopi, tapi mereka mengkonsumsi daun kopi itu sendiri.
Bukan tanpa alasan mereka meminum daun kopi, karena sejarah kebudayaan Minang sendiri menyebutkan mengenai hal ini. Mari kita cari tahu mengenai kopi kawa, kopi yang ternyata bukan kopi.
Apa itu kopi kawa daun
Kopi kawa sendiri berangkat dari bahasa arabA�qahwaA�adalah kopi. Kemudian daun berasal dari kata Indonesia sendiri. Jadi kita bisa mengartikan kopi kawa adalah daun kopi yang diseduh lalu diminum. Untuk penyajian nya sendiri digunakan batok kelapa sebagai cangkir kopi.
Kita bisa menikmati kopi kawa ini sambil bersila diatas balai, ditemani pemandangan khas tanah minang yang sungguh aduhai. Sungguh kenikmatan yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Sejarah kopi kawa daun
Siapa yang menyangkan, jika tradisi minum daun kopi ini berasal dari sejarah yang begitu miris. Sekitar tahun 1840 lalu terjadi tanam paksa di ranah Minang, semua masyarakat diwajibkan menanam kopi sebagai tanaman pokok pada saat itu.
Tapi mereka yang bekerjaA�romusaA�hanya boleh menanam saja, tanpa pernah mencicipi rasa kopi itu seperti apa. Munculah ide untuk membuat kopi dengan menggunakan daun kopi, meskipun tidak mirip dengan kopi tapi a�?tak kayu janjang dikapiang, tak ameh bungka diasaha�?A�itulah menurut masyarakat Minang, biarpun bukan kopi tapi kita bisa merasakan sedikit rasa kopi itu sendiri. Sungguh sejarah yang sangat miris bukan?
Cara pembuatan kopi kawa daun
Pembuatan kopi kawa daun memang tidak jauh berbeda dengan pembuatan teh pada umumnya. Sebelum mulai diseduh daun kopi dipanaskan terlebih dahulu, baru setelah itu dicampur dengan gulo saka. Jadilah secangkir kopi kawa daun dengan sejuta cita rasanya.
Penikmat kopi kawa daun ini sering disebut dengan a�?Melayu kopi dauna�? karena penikmatnya yang berasal dari tanah Melayu. Tapi ternyata nama itu berasal dari hinaan bangsa Belanda kepada masyarakat pribumi, konon katanya mereka menertawakan bagi pribumi yang meminum daun kopi kawa ini.
Itulah sedikit cerita mengenai kopi yang tidak berasal dari daun kopi. Melihat sejarah panjang mengenai hal ini, sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus kembali membudayakan hal ini. Siapa diantara kalian yang rindu dengan ranah Minang?(takaitu.com).